Setiap
usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur akan
berkaitan terus menerus dengan akuntansi. Akuntansi sendiri merupakan suatu
bidang ilmu yang menjadi sistem bisnis pada seluruh bidang informasi
Teori
akuntansi lainnya tercatat dalam berbagai peradaban pada tahun kurang dari 300
SM. Pada peradaban ini, dikenal dengan sistem pencatatan antara lain adalah:
1. Peradapan
Kalde-Babilonia, Asiria, serta Samaria yang menjadi pembentuk sistem
pemerintahan yang pertama kali serta merupakan sistem bahasa dan pembuat
catatan yang tertua.
2. Peradapan
Mesir, sistem peradapan ini membahas mengenai keuangan dan departemen.
3. Peradapan
Yunani, mambahas mengenai akutansi tahunan
4. Peradapan Roma, mengenai akutansi pajak
5. Peradapan
Rakyat Tiongkok, pada dinasti Chao membahas akutansi pemerintahan.
A.
YUNANI
Yunani
memiliki sebuah ekonomi kapitalis campuran dengan sektor publik menyumbang
sekitar setengah dari PDB. Pariwisata memiliki peranan penting, menyediakan
porsi besar dari GDP dan pendapatan dari pertukaran mata uang asing. Yunani
juga merupakan pemimpin dunia pertama dalam kepemilikan kapal dan ketiga dalam
registrasi bendera. Ekspor dari barang produksi, termasuk telekomunikasi,
perangkat lunak dan keras, bahan makanan, dan bahan bakar menjadi bagian besar
dalam pemasukan Yunani.
Negara
ini memiliki standar hidup yang tinggi, berada di urutan ke-24 dalam Indeks
Pembangunan Manusia 2005 dan ke-22 dalam Indeks Kualitas Hidup Dunia 2005 versi
The Economist. Ekonominya terus meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini,
sejalan dengan pemerintah yang mengetatkan kebijakan fiskal dalam rangka
kemasukan Yunani ke dalam Zona Euro pada 1 Januari 2001. Pendapatan per kapita
rata-rata pada 2004 diperkirakan AS$22.000. Yunani juga melakukan impor tenaga
kerja kebanyakan dari Eropa Timur, Timur Tengah, Pakistan, dan Afrika.
Orang-orang dari daerah tersebut sekarang ini sekitar 10% dari populasi total.
Tantangan
utama yang dihadapi oleh negara ini termasuk pengurangan pengangguran,
penswastaan dari perusahaan milik negara, reformasi keamanan sosial, mengubah
sistem pajak, dan menekan ketidakefisiensian birokratik. Perkiraan pertumbuhan
ekonomi sekitar 4-4,5% pada 2004. Pengurangan defisit pemerintah juga tetap
masalah utama, karena sekarang ini defisitnya berada dua kali lipat dari target
3% GDP dalam Eurozone. Pemerintahan konservatif yang baru mengungkapkan kepada
Eurostat bahwa angka sebelumnya yang diberikan, yang merupakan dasar dari
masuknya Yunani ke Eurozone, tidak benar. Di bawah persetujuan negosiasi, UE
memberikan Yunani waktu 2 tahun (anggaran tahun 2005 dan 2006) untuk membawa
ekonomi sejalan dengan kriteria perjanjian kestabilan Eropa.
Bank
of Greece, sekarang sebuah anak perusahaan dari European Central Bank,
berfungsi sebagai bank sentral negara. Bank ini tidak sama dengan National Bank
of Greece, sebuah bank komersial.
Pada
tahun 2008 terjadi krisis yang mengakibatkan terbentuknya mahzab ekonomi
rationalis yang diharapkan akan lebih baik dibandingkan mahzab yang sebelumnya
dan bertahan lama. Hal ini belum menjadi kenyataan, masih banyak yang mengalami
krisis ekonomi keuangan. Meledaknya krisis Yunani contoh terbaru tahun 2015
dikarenakan tidak bisa membayar hutangnya.
Kasus
Yunani bermula pada saat Yunani dalam tengah memasuki zona EURO. Tetapi,
lemahnya standar akuntansi negara Yunani mengakibatkan otoritas mengambil
tindakan
Dari
kasus yang melanda Yunani penyebab utamanya adalah standarisasi sistem
informasi akuntansi yang kurang memadai, Seharusnya pemerintah Yunani
memperbaiki sistem akuntansinya agar lebih transparan. Tidak perlu juga
meminjam dana dari IMF karena lembaga tersebut menerapkan sistem bunga yang
besar dan memberatkan pemerintah Yunani. Pemerintah Yunani harus lebih percaya
diri untuk mengelola sumber dayanya yang
banyak dan tidak perlu bergabung dengan EURO jika belum memadai dalam aspek
keuangan maupun pelaporan akuntansi serta pembinaan para akuntan.
Akuntan
merupakan alat yang vital dalam suatu organisasi. Pengelolaan keuangan yang
baik sangat dipengaruhi oleh seorang akuntan dan standarisasi akuntansi
tersebut. Tetapi, dalam banyak kasus krisis ekonomi keuangan di dunia, peran
akuntan sudah sesui dengan kewajibanya. Akuntan tidak ikut andil dalam keputusan
yang akan diambil, hanya menyarankan sesuai laporan keuangan organisasi
tersebut.
B.
INDONESIA
Di
Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun
1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
Pada
Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata
buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari
pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi
pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan
Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun
1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan
kantornya di Indonesia tahun 1918.
Dalam
masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi.
Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa
belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan
kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga
Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,
yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis
dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di
Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas
Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi
profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima
orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak
tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang
kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis
ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan
mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim
transparansi di Indonesia.
Standar
akuntansi adalah suatu metode dan format baku dalam penyajian informasi laporan
keuangan suatu kegiatan usaha. Standar akuntansi dibuat, disusun dan disahkan
oleh lembaga resmi (Standard Setting Body). Di dalam standar ini dijelaskan
transaksi apa saja yang harus dicatat; bagaimana cara mencatatnya dan bagaimana
penyajiannya.
Standar
akuntansi ini adalah permasalah utama akuntan dan semua pengguna laporan yang
memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, metode dan format penyusunan
standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Standar akuntansi ini akan berubah dan berkembang sesuai tuntutan di masyarakat.
Standar
akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat) yang dikenal dengan 4
Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut disusun dengan
mengikuti perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu adalah:
1. STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
SAK digunakan untuk suatu badan yang
memiliki akuntanbilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam
proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan usaha yang
menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun).
Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari
International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan
yang berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di Indonesia.
2. STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN BADAN USAHA TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP)
SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang
tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan
untuk tujuan umum. SAK-ETAP juga mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFRS
khususnya bidang Small Medium Enterprise (Usaha Kecil Menengah). SAK-ETAP ini
dikeluarkan sejak tahun 2009 dan berlaku efektif pada tahun 2011.
SAK-ETAP pada dasarnya adalah penyederhanaan
SAK IFRS. Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK-ETAP adalah:
a. Tidak
ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.
b. Penilaian
untuk aset tetap, aset tak berwujud dan propersi investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan
nilai revaluasi atau nilai wajar.
c. Tidak
ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan. Beban pajak diakui sebesar
jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
d. Badan
usaha yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan auditnya menyebutkan laporan
keuangan badan usaha telah sesuai dengan SAK-ETAP. SAK-ETAP memiliki manfaat,
yaitu apabila diterapkan dengan tepat, diharapkan unit usaha kecil dan menengah
mampu membuat laporan tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan
audit terhadap laporannya tersebut.
3. STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH (SAK SYARIAH)
Standar ini digunakan untuk badan usaha
yang memiliki transaksi syariah atau berbasis syariah. Standar ini terdiri atas
keraengka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah,
murabahah, salam, ijarah dan istishna.
Bank syariah menggunakan dua standar
dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai badan usaha yang memiliki
akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk
transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.
4. STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar
Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan. Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi
pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP disusun dan disahkan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP). SAP berbasis akrual ditetapkan dalam
PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun
2005, SAP berbasis kas menuju akrual sampai tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual
menggunakan basis kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan
menggunakan basis akrual untuk penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual,
laporan realisasi anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan
dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan
operasional yang melaporkan kinerja badan usaha disusun dengan menggunakan
basis akrual.
Standar Akuntansi Pemerintahan ini
berbeda dengan 3 jenis standar akuntansi sebelumnya. Pengguna SAP biasanya
terbatas di kalangan pemerintahan saja. Sehingga publikasi laporan keuangan
bidang pemerintahan tidak terbuka seperti laporan keuangan perusahaan.
C.
UKRAINA
dan EROPA TIMUR
Ukraina
merupakan salah satu negara Eropa Timur dan Ukraina juga termasuk ke dalam
negara yang mengadopsi secara penuh system IFRS (International Financial
Reporting Standard).
Akuntansi
di Eropa Timur menurut sejarah didasarkan pada konsep sosialis yang berfokus
kepada rencana ekonomi. Akuntansi meeka juga condong kearah kebutuhan petugas
pajak dan fokus sedikit ke arah pencerminan laba perusahaan. Tetapi dalam
beberapa tahun terakhir. Negara di Eropa Timur telah menerapkan transisi dari
negara sosialis menuju ke gaya ekonomi pasar barat. Mereka merubah sistem
akuntansinya seiring pergerakan mereka menuju pasar ekonomi Dunia.
Sumber
:
http://hystoso.blogspot.co.id/2016/10/akuntan-penyebab-krisis.html
https://www.akuntansionline.id/standar-akuntansi-di-indonesia/
http://dedysuarjaya.blogspot.co.id/2010/09/sistem-sistem-akuntansi-di-dunia.html
Sodikin Manaf, April 2013. Momentum Penerapan Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Dharma Ekonomi, STIE DharmaPutra
https://www.akuntansionline.id/standar-akuntansi-di-indonesia/
http://dedysuarjaya.blogspot.co.id/2010/09/sistem-sistem-akuntansi-di-dunia.html
Sodikin Manaf, April 2013. Momentum Penerapan Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Dharma Ekonomi, STIE DharmaPutra